
Video Tutorial Membuat Simpul Pramuka
1 Desember 2016
Tip dan Trik Sukses Menghadapi Ujian Sekolah
6 Desember 2016Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mengubah pola pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi sekolah yang berbasis pendidikan karakter.
“Di SD nanti, 70 persen porsi pendidikan akan berbasis pada pembentukan karakter siswa dan selebihnya pendidikan keilmuan (70:30), sedangkan di SMP 60 persen pendidikan karakter (60:40),” katanya dalam pertemuan dengan sekitar 1.000 orang guru se-Kabupaten Banggai di Kota Luwuk, Sulawesi Tengah, Jumat 4 November 2016.
Pendidikan karakter yang dimaksud adalah mengajarkan pada siswa tentang karakter personal seperti hidup jujur dan memiliki budaya antre, karakter sosial yakni memiliki tanggung jawab sosial dan menghargai perbedaan serta pendapat orang lain serta menumbuhkan sikap nasionalisme.
Menteri mengatakan pihaknya sudah membentuk sebuah tim yang sedang mempersiapkan penerapan pendidikan berbasis pembetukan karakter. Dalam tahun 2016, diharapkan sudah ada 500 percontohan sekolah berbasis karakter, lalu pada semester pertama 2017 naik menjadi 1.500 sekolah dan tiga tahun ke depan sudah diterapkan pada seluruh sekolah.
“Pendidikan karakter ini penting karena karakter merupakan pondasi bangsa. Kalau pondasinya baik, maka apapun yang dibangun di atasnya akan baik dan kokoh, tetapi kalau pondasinya rapuh, maka semua yang dibangun di atasnya akan mudah roboh,” kata menteri yang didampingi Sekjen Kemendikbud Didik Suhadi dan Bupati Banggai Herwin Yatim.
Untuk menerapkan pendidikan berbasis karakter ini, kata menteri, pihaknya akan menerapkan apa yang disebut full day school yakni waktu pelajaran di SD dan SMP akan mencapai delapan jam dalam sepekan, namun pada hari Sabtu tidak ada jam pelajaran, sehingga hari Sabtu dan Minggu sepenuhnya dipakai untuk bertemu keluarga.
Dikutip dari: www.antaranews.com